Pages

Kamis, 12 Mei 2011

MBO

SOAL KASUS

Manajemen berdasarkan sasaran (MBO) adalah suatu proses di mana bawahan bertemu dengan pengawas mereka untuk menetapkan sasaran-sasaran kerja spesifik yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Sasaran-sasaran ini dipadukan dalam sasaran-sasaran organisasi jangka panjang untuk menetapkan standar dalam penilaian kinerja seorang pekerja. Hanya hasil yang diperhatikan , Namun ukuran hasil itu sendiri tidak cukup, karena mereka tidak mencakup faktor-faktor perilaku yang mempertimbangkan efektivitas upaya karyawan. Karena itu, sementara yang paling penting, adalah mereka tidak menggambarkan cerita secara keseluruhan. Manajemen berdasarkan sasaran paling sering digunakan untuk menilai para manajer dan profesional yang berketrampilan. Manajemen berdasarkan sasaran menjadi kian sulit diterapkan dalam lingkungan karena sasaran-sasaran yang dapat diukur sulit ditentukan.

Langkah apa yang akan pimpinan ambil,coba jelaskan?

jawaban :

Pemimpin adalah sesorang yang menjalankan suatu organisasi atau perusahaan atau seorang yang memimpinnya. Sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah :

v Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.

v Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.

v Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.

Fungsi dari pemimpin :

- Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.

- Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controlling.

Suatu perusahaan didirikan tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai, seperti untuk memperoleh keuntungan, memenuhi kebutuhan pasar, mensejahterakan karyawan dan sebagainya. Agar semua tujuan itu dapat dicapai secara efisien dan efektif maka seorang pemimpin perusahaan harus senantiasa memperhatikan dan melaksanakan manajemen secara baik dan benar. Untuk mencapai produktivitas yang tinggi banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi, baik itu faktor yang berasal dari dalam diri manusia, maupun faktor yang berasal dari luar diri manusia. Untuk meningkatkanproduktivitas kerja, maka faktor-faktor tersebut harus dapat diterapkan dalamlingkungan kerja sebaik mungkin. Sedangkan untuk menyokong usaha peningkatan produktivitas kerja, perlu kiranya perusahaan memanfaatkan sumber-sumber kerja secara maksimal. Salah satu dari sumber-sumber kerja itu adalah pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia dapat di artikan sebagai usaha mempersiapkan orang, baik secara kedudukannya. Hal ini berarti bahwa usaha itu tidak terbatas pada pembinaan kemampuan fisik, melainkan juga faktor mental. Dengan demikian maka pengembangan sumber daya manusia itu harus dapat mempersiapkan keterampilan jasmaniah seseorang agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dirinya serta tanggungannya. Dengan usaha tersebut diterapkan produktivitas kerja karyawan semakin meningkat.

Untuk mendapatkan produktivitas kerja yang tinggi, perusahaan harus benar-benar memperhatikan karyawannya dan menciptakan suasana kerja yang nyaman, sehingga karyawan serasa mendapatkan perhatian dari atasan dan tidak merasa terabaikan. Dengan hubungan kekeluargaan yang baik antara bawahan dengan atasan akan berakibat karyawan akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya. Disamping itu pimpinan harus memperhatikan factor - faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, baik dari diri karyawan maupun dari luar karyawan. Semakin banyak faktor yang terpengaruhi maka semakin tinggi produktivitas kerja yang tercapai. Dalam hal ini peningkatan produktivitas kerja, maka perusahaan harus dapat memanfaatkan segala sumber daya yang ada dalam perusahaan tersebut. Walaupun telah didukung oleh peralatan produksi yang serba otomatis dan canggih, tanpa didukung oleh kemampuan kerja karyawan yang baik mustahil dapat mencapai tingakat produktivitas yang diharapkan. Untuk dapat mencapai produktivitas kerja yang tinggi dari para karyawan, faktor loyalitas karyawan dalam bekerja juga sangat menentukan.

Dalam proses MBO langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

a. Menentukan tujuan dari rencana organisasi secara keseluruhan.

b. Manajer dan bawahan mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan tujuan dan rencana yang akan dicapai. Manajer dapat memberikan masukan yang diperlukan agar bawahan mampu menetapkan tujuan yang cukup menantang dan realistis.

c. Mengembangkan dan menjabarkan tujuan, tindakan, dan ukuran pelaksanaan program kegiatan untuk bagian organisasinya yang lebih khusus. Bawahan diberikan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana dan tujuannya. Hal ini membutuhkan partisipasi dan komunikasi antara manajer dan bawahan.

d. Pelaksanaan rencana program kegiatan, bawahan diberikan otonomi yangcukup untuk melaksanakan rencananya.

e. Peninjauan kembali semua hasil pekerjaan individu dan unit organisasi. Hal ini dilakukan sebelum periode berakhir.

f. Evaluasi merupakan peninjauan terakhir antara pimpinan dan bawahan untuk menentukan tujuan mana yang telah dicapai dengan sukses dan mana yang belum dicapai. Hal ini sebagai pedoman untuk menentukansasaran dalam periode berikutnya dan sebagai umpan balik sehingga proses MBO merupakan suatu proses yang tidak berujung pangkal.53 Dan evaluasi ada dua kategori, yaitu kesesuaian (appropriateness) dalam memenuhi tujuan program dengan prioritas pilihan dan nilai-nilai yang tersedia serta kecukupan (adecnency) berhubungan dengan penyelesaian dengan kegiatan yang diprogramkan.